Dalam peristiwa penting, gunung es terbesar di dunia, bernama A-76, telah terlepas dari Beting Es Ronne di bagian barat Antartika. Gunung es yang berukuran sekitar 4.320 kilometer persegi ini dikatakan lebih besar dari negara bagian Rhode Island. Peristiwa break-off ditangkap oleh misi Copernicus Sentinel-1 Badan Antariksa Eropa, yang memberikan gambar permukaan bumi menggunakan teknologi radar. Mau jalan jalan keliling dunia tetapi belum ada uangnya??? Tenang saja putarkan uang anda di aladdin slot dan kumpulkan modalnya segera.

Gunung es A-76 pertama kali terlihat oleh British Antarctic Survey, yang memantau lapisan es menggunakan citra satelit. Tim survei mengonfirmasi bahwa gunung es telah melahirkan, atau putus, dari lapisan es, dan mulai hanyut ke Samudera Selatan. Peristiwa pemutusan itu tidak terduga, karena para ilmuwan telah memantau lapisan es untuk mencari tanda-tanda ketidakstabilan.
Beting Es Ronne, yang merupakan beting es terbesar kedua di Antartika, meliputi area seluas sekitar 500.000 kilometer persegi. Terletak di Laut Weddell, yang terkenal dengan kondisi cuaca yang intens dan arus laut yang kuat. Beting es terus berubah, karena bongkahan es besar pecah dan hanyut ke laut. Namun, pecahnya gunung es A-76 signifikan karena ukurannya.
Para ilmuwan kini memantau pergerakan gunung es, karena kemungkinan besar terbawa arus laut dan angin menuju Samudra Atlantik Selatan. Gunung es diperkirakan tidak akan berdampak langsung pada permukaan laut, karena sudah mengapung di lautan sebelum terlepas dari lapisan es. Namun, gunung es yang hanyut dapat menimbulkan risiko bagi kapal pengapalan di area tersebut, dan juga dapat berdampak pada arus laut dan pola cuaca.
Pecahnya gunung es A-76 adalah yang terbaru dari serangkaian peristiwa yang menimbulkan kekhawatiran tentang dampak perubahan iklim di lapisan es Antartika. Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa contoh gunung es besar yang pecah dari benua, termasuk gunung es A-68, yang terlepas dari lapisan es Larsen C pada tahun 2017. Lapisan es Larsen C juga terletak di Laut Weddell, dan dianggap sebagai salah satu daerah paling rentan di Antartika.
Pecahnya gunung es besar dapat berdampak signifikan pada lingkungan laut, karena dapat mengubah arus laut dan tingkat nutrisi. Mereka juga dapat berdampak pada iklim, karena memantulkan sinar matahari dan panas kembali ke angkasa. Selain itu, mencairnya lapisan es dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut, yang menjadi perhatian utama bagi daerah pesisir dataran rendah di seluruh dunia.
Pecahnya gunung es A-76 sekali lagi menyoroti perlunya upaya yang lebih besar untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Para ilmuwan menyerukan tindakan segera untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, yang merupakan penyebab utama pemanasan global dan mencairnya lapisan es Antartika. Mereka juga menekankan perlunya pemantauan dan pengelolaan rak es Antartika yang lebih baik, untuk meminimalkan risiko yang ditimbulkan oleh gunung es besar.
Pecahnya gunung es A-76 juga memicu minat baru dalam mempelajari gunung es dan dampaknya terhadap lingkungan. Para ilmuwan menggunakan citra satelit dan alat lain untuk memantau pergerakan gunung es dan mempelajari dampaknya terhadap lingkungan laut. Mereka juga mempelajari lapisan es itu sendiri, untuk lebih memahami struktur dan dinamikanya.
Kesimpulannya, pecahnya gunung es A-76 dari Ronne Ice Shelf di Antartika adalah peristiwa penting yang menyoroti dampak perubahan iklim yang sedang berlangsung di wilayah kutub dunia. Ini adalah pengingat akan kebutuhan mendesak akan upaya yang lebih besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi dampak pemanasan global.
Leave a Reply